Nah, apa itu computer vision sindrom? Secara mendasar, computer vision sindrom yaitu gejala-gejala yang ditimbulkan akibat sering menggunakan laptop ataupun komputer desktop dalam intensitas waktu yang lama. Misalnya, 10 jam ataupun 20 jam setiap hari. Gejala-gejala tersebut antara lain mata lelah, mata memerah, mata berair, sakit kepala, pandangan kabur, mata kering, leher, terlalu sering berkedip, dan pundak sakit. Gejala-gejala ini kita rasakan saat menggunakan laptop ataupun komputer desktop.
Bila kita mengalami gejala-gejala tersebut, ada baiknya tak mengabaikannya. Berdasarkan penelitian Dr. Masayuki Tatemichi, seorang peneliti dari Toho School of Medicine University, bila seseorang mengalami computer vision sindrom, berisiko berlanjut menjadi kebutaan. Terlebih, bagi pemakai komputer yang memiliki rabun mata, baik rabun mata jauh ataupun rabun mata dekat. Nah, mungkin saja gejala-gejala tersebut pertanda bahwa kita mengalami computer sindrom. Untuk menghindari mata mengalami kebutaan akibat sindrom ini, ada baiknya memeriksakan kesehatan mata kita ke dokter mata terdekat bila sering mengalami gejala-gejala tersebut.
Gambar 1. Terlalu Lama Menggunakan Laptop Ataupun Komputer Desktop Berisiko Mengakibatkan Pemakainya Mengalami Computer Vision Sindrom
Sebagai catatan, computer vision sindrom tak hanya berisiko dialami orang dewasa saja, tetapi juga berisiko juga dialami anak kecil. Karenanya, sebagai orang tua, ada baiknya tak membiarkan anak kesayangan kita terlalu lama bermain game baik pada laptop ataupun komputer desktop. Terlebih, bila jarak antara mata dengan layar terlalu dekat.
Nah, apakah ada cara untuk mencegah kita mengalami computer vision sindrom, apalagi bila kita menggunakan laptop ataupun komputer desktop selama puluhan ataupun ratusan jam dalam seminggu? Berikut beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menurunkan risiko mengalami computer vision sindrom.
Pertama, hindari memandang laptop yang terlalu silau. Ada baiknya menurunkan brightness layar, bila layar terlihat terlalu silau. Nah, bila menggunakan laptop di ruangan yang gelap termasuk saat malam hari, gunakan lampu yang terang agar layar laptop tak begitu silau. Kedua, terapkan Aturan 20. Nah, apa aturan 20 itu? Setelah 20 menit menggunakan laptop, lihat jarak sejauh 20 kaki (6meter) selama 20 detik. Ketiga, pilihlah kursi yang dilengkapi dengan sandaran leher dan punggung. Bila kita duduk dengan nyaman saat menggunakan laptop, menurunkan risiko mengalami sindrom ini. Keempat, jaga jarak antara mata dengan layar. Menurut suatu penelitian, jarak antara mata dengan layar sebaiknya berkisar diantara 40-76 sentimeter.
Bagi pemakai laptop ataupun komputer desktop, computer vision sindrom menjadi hal tak bisa diabaikan begitu saja. Sebabnya, selain berisiko sangat fatal bagi penglihatan, bisa saja menurunkan produktivitas kerja.
Oleh: Rahadian
(Kirim pesan ke penulis)
Sumber referensi:
1.http://www.bausch.co.id/id-id/your-eye-concerns/eye-infections-and-irritations/computer-vision-syndrome/
2.http://www.aoa.org/patients-and-public/caring-for-your-vision/protecting-your-vision/computer-vision-syndrome?sso=y
Sumber gambar:
1. http://www.gunnars.com/wp-content/uploads/2014/11/Computer-Vision-Sydrome-DC.jpg
0 komentar :
Posting Komentar