Jumat, 15 Agustus 2014

Mengatasi Virus Komputer (Part 2)

Di bawah ini merupakan artikel lanjutan mengenai bagaimana cara mengatasi virus komputer.

4. Bersihkan Temporary File

Temporary file adalah file-file sementara pada saat anda mengerjakan sesuatu pada komputer. File-file ini bisa berasal dari surfing internet atau ketika anda membuka program tertentu. Memang, sih ukuran temporary file tidak begitu besar, namun jika dibiarkan, lama-lama akan menumpuk dan dapat menyebabkan fragmentasi harddisk.

Mengapa bisa begitu? Coba ingat berapa kali anda surfing di internet. Jika Anda membuka salah satu situs, otomatis, temporary file akan tersimpan. Dan temporary file tersebut dapat dihapus ketika anda tidak lagi menggunakannya. Namun, seringkali kita lupa untuk menghapusnya. Terlebih lagi banyak orang yang tidak mengerti di mana letak temporary file.

Kalau Anda kesulitan dalam membersihkan temporary file, gunakan saja aplikasi Temp. File Cleaner. Aplikasi ini akan membersihkan semua folder temporary file dari semua user account (temp, Java, Chrome, Opera, dll) termasuk Administrator, All User, Local Service, Net Service, dll.

5. Gunakan Removal Tool

Apa itu Removal Tool? Removal tool adalah aplikasi praktis yang digunakan untuk membunuh/ menghapus virus dengan varian yang lebih spesifik dari virus tersebut. Misalkan, PC kita terinfeksi oleh virus Sality. Maka removal tool yang digunakan adalah SalityKiller. Removal tool bisa di-download dari internet atau situs resmi produsen removal tool tersebut.

Beberapa removal tool yang sering digunakan adalah: SalityKiller, Malwarebytes Anti-Malware, Norman Malware Cleaner, Kaspersky TDSSKiller Anti Rootkit Utility, Auslogic Browser Care, Super Anti-Spyware Portable Scanner, dll.

6. Non-aktifkan System Restore

System Restore sendiri merupakan salah satu fitur dari Windows yang dapat memungkinkan administrator untuk mengembalikan sistem pada kondisi sebelumnya. Hal ini dikarenakan perubahan yang diberikan pada sistem malah membuat sistem Anda menjadi tidak stabil. System Restore memang sangat menguntungkan karena pada saat sistem mulai bermasalah, anda dapat dengan mudah mengembalikan sistem ke keadaan normal. Namun, terkadang, System Restore sering dimanfaatkan oleh virus untuk membuat dirinya abadi di dalam komputer.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Jadi begini, virus akan membuat System Restore Point yang tidak dapat terdeteksi. Kemudian, virus akan membuat setting System Restore untuk selalu membaca Restore Point tersebut. Sehingga, setiap kali PC dinyalakan maka virus akan aktif. Berikut merupakan langkah untuk menonaktifkan System Restore.

Windows 7
  • Klik kanan My Computer >> Properties
  • Klik Advanced System Settings
  • Buka Tab System Protection >> Configure >> Turn Off System Protection

Windows XP
  • Klik kanan My Computer >> Properties
  • Masuk ke System Restore >> Turn Off System Restore On All Drives

7. Install Ulang

Well, jika semua cara telah dilakukan namun virus tidak hilang-hilang juga, cara terakhir adalah dengan menginstall ulang operating system Anda. Mungkin berat karena semuanya akan diulang lagi dari awal. Apalagi jika sudah memiliki banyak data. Perlu diketahui juga, apabila ingin melakukan install ulang, yang perlu di-format hanyalah data-data yang ada di drive C. Jadi, mulai sekarang, jangan terbiasa menyimpan data penting Anda di drive C sebagai langkah antisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti serangan virus pada komputer Anda.

Oleh : Nira Kunea
Referensi :
MADCOMS.2011. Langkah Cerdas Membasmi Virus Komputer. Yogyakarta : Penerbit Andi
Serta beberapa artikel internet lainnya.

Related Posts :

0 komentar :

Posting Komentar